JENIS-JENIS PENELITIAN
A.
Penelitian
Kualitatif dan Kuantitatif
1.
Penelitaian
Kualitatif
Menurut Strauss penelitian kualitatif dimaksud
sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur
statistik atau bentuk hitungan lainnya. Seraya dengan itu, Raymond Tambunan,
2008 dalam penelitian kualitatif adalah proses pencarian
data untuk memahami masalah sosial yang didasari pada penelitian yang
menyeluruh (holistic), dibentuk oleh kata-kata, dan diperoleh dari
situasi yang alamiah.
Sedangkan Menurut Creswell (dalam
Wahyono, 2009 ) pendekatan kualitatif adalah pendekatan untuk membangun pernyataan
pengetahuan berdasarkan perspektif-konstruktif (misalnya, makna-makna yang
bersumber dari pengalaman individu, nilai-nilai sosial dan sejarah, dengan
tujuan untuk membangun teori atau pola pengetahuan tertentu), atau berdasarkan
perspektif partisipatori (misalnya: orientasi terhadap politik, isu,
kolaborasi, atau perubahan), atau keduanya.
1.
Dalam penelitian kualitatif data dikumpulkan dalam kondisi yang asli atau
alamiah (natural setting).
2.
Peneliti sebagai alat penelitian, artinya peneliti sebagai alat utama
pengumpul data yaitu dengan metode pengumpulan data berdasarkan pengamatan dan
wawancara
3.
Dalam penelitian kualitatif diusahakan pengumpulan data secara deskriptif
yang kemudian ditulis dalam laporan. Data yang diperoleh dari penelitian ini
berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka.
4.
Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses dari pada hasil, artinya
dalam pengumpulan data sering memperhatikan hasil dan akibat dari berbagai
variabel yang saling mempengaruhi.
5.
Latar belakang tingkah laku atau perbuatan dicari maknanya. Dengan
demikian maka apa yang ada di balik tingkah laku manusia merupakan hal yang
pokok bagi penelitian kualitatif. Mengutamakan data langsung atau “first hand”.
Penelitian kualitatif menuntut sebanyak mungkin kepada penelitinya untuk
melakukan sendiri kegiatan penelitian di lapangan.
6.
Dalam penelitian kualitatif digunakan metode triangulasi yang dilakukan
secara ekstensif baik tringulasi metode maupun triangulasi sumber data.
7.
Mementingkan rincian kontekstual. Peneliti mengumpulkan dan mencatat data
yang sangat rinci mengenai hal-hal yang dianggap bertalian dengan masalah yang
diteliti.
8.
Subjek yang diteliti berkedudukan sama dengan peneliti, jadi tidak
sebagai objek atau yang lebih rendah kedudukannya.
9.
Mengutamakan perspektif emik, artinya mementingkan pandangan responden,
yakni bagaimana ia memandang dan menafsirkan dunia dan segi pendiriannya.
11.
Pengambilan sampel secara purposif. Metode kualitatif menggunakan sampel
yang sedikit dan dipilih menurut tujuan penelitian.
12.
Menggunakan “Audit trail”. Metode yang dimaksud adalah dengan
mencantumkan metode pengumpulan dan analisa data.
13.
Mengadakan analisis sejak awal penelitian. Data yang diperoleh langsung
dianalisa, dilanjutkan dengan pencarian data lagi dan dianalisis, demikian
seterusnya sampai dianggap mencapai hasil yang memadai.
14.
Teori bersifat dari dasar. Dengan data yang diperoleh dari penelitian di
lapangan dapat dirumuskan kesimpulan atau teori.
Menurut Massofa, 2008
dasar teoritis dalam pendekatan kualitatif adalah:
1.
Pendekatan fenomenologis. Dalam pandangan fenomenologis, peneliti
berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang
biasa dalam situasi-situasi tertentu.
2.
Pendekatan interaksi simbolik. Dalam pendekatan interaksi simbolik
diasumsikan bahwa objek orang, situasi dan peristiwa tidak memiliki pengertian
sendiri, sebaliknya pengertian itu diberikan kepada mereka. Pengertian yang
dlberikan orang pada pengalaman dan proses penafsirannya bersifat esensial
serta menentukan.
3.
Pendekatan kebudayaan. Untuk menggambarkan kebudayaan menurut perspektif
ini seorang peneliti mungkin dapat memikirkan suatu peristiwa di mana manusia
diharapkan berperilaku secara baik. Peneliti dengan pendekatan ini mengatakan
bahwa bagaimana sebaiknya diharapkan berperilaku dalam suatu latar kebudayaan.
4.
Pendekatan etnometodologi. Etnometodologi berupaya untuk memahami
bagaimana masyarakat memandang, menjelaskan dan menggambarkan tata hidup mereka
sendiri. Etnometodologi berusaha memahami bagaimana orang-orang mulai melihat,
menerangkan, dan menguraikan keteraturan dunia tempat mereka hidup. Seorang
peneliti kualitatif yang menerapkan sudut pandang ini berusaha
menginterpretasikan kejadian dan peristiwa sosial sesuai dengan sudut pandang
dari objek penelitiannya.
2.
Penelitian
Kuantitatif
Jonathan
Sarwono dalam menyatakan pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel
sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefenisikan
dalam bentuk operasionalisasi variable masing-masing. Reliabilitas dan
validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan
pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil
penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model
penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya
hipotesa dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan
berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan formula statistik yang akan
digunakan. Juga, pendekatan ini lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan
penafsiran angka statistik bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya.
Jonathan
Sarwono dalam menyatakan
pendekatan kuantitatif bertujuan untuk
menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan antar variable, memberikan
deskripsi statistik, menaksir dan meramalkan hasilnya. Penelitian yang
menggunakan pendekatan kuantitatif datanya bersifat kuantitatif / angka-angka
statistik ataupun koding-koding yang dapat dikuantifikasi. Data tersebut
berbentuk variable-variabel dan operasionalisasinya dengan skala ukuran
tertentu, misalnya skala nominal, ordinal, interval dan ratio.
Ciri-ciri penelitian kuantitatif menurut
A Muri Yusuf (60:2005) yaitu sebagai berikut:
1.
Penelitian
kuantitatif dilakukan dengan menggunakan rancangan yang terstruktur, formal dan
spesifik, serta mempunyai rancangan operasionalyang mendetail.
2.
Data yang
dikumpulkan bersifat kuantitatif atau dapat dikuantitatifkan, dengan menghitung
atau mengukur
3.
Penelitian
kuantitatif bersifat momentum atau menggunakan selang waktu tertentu, atau
waktu yang digunakan pendek, kecuali untuk maksud tertentu
4.
Penelitian
kuantitatif membutuhkan hipotesis atau pertanyaan yang perlu dijawab, untuk
membimbing arah dan pencapaian tujuan penelitian.
5.
Analisis
data dilakukan dengan menggunakan statistic, baik statistic differential Maupin
inferential
6.
Penelitian
kuantitatif lebih berorientasi pada produk dari proses
7.
Sampel yang
digunakan luas, random, akurat dan repsentatif
8.
Instrument
yang digunakan dalam mengumpulakn data hendaklah dapat dipercaya, andal,
mempunyai norma dan praktis
B.
Penelitian
Survey dan Non-Survey
Menurut Waisberg (dalam A Muri Yusuf,98:2005)
penelitian survey merupakan suatu penyelidikan yang sistematis dalam
mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan suatu objek studi, dengan
menggunakan kuisioner atau daftar pertanyaan yang telah terstruktur. Ikhsanuddin,
dkk, 2007 menyatakan hal yang sangat
penting dalam penelitian survei adalah data empirik atau data lapangan.
Data-data tersebut sangat dibutuhkan dalam setiap variabel yang diteliti, untuk
selanjutnya dikaji dan diambil kesimpulan. Meski dalam berbagai literatur belum
kami temukan secara eksplisit adanya keterkaitan sejarah antara penelitian
survei dengan tradisi filsafat positivisme, dapat diketahui bahwa penelitian
survei seperti di atas sangat dekat dengan paradigma berpikir positivistic.
Dalam penelitian survei
hal yang paling utama dilakukan oleh peneliti adalah menguraikan dan
memperjelas masalah. Untuk itu, sang peneliti harus memiliki pertanyaan yang
khas atau spesifik untuk kemudian dibahas dari berbagai sisi. Dari masalah yang
spesifik tersebut, sang peneliti menentukan variabel-variabelnya. Variabel
memiliki kedudukan sangat sentral dalam panelitian. Dalam penelitian survei,
variabel dapat terdiri atas hal-hal yang bersifat sosiologis dan yang bersifat
psikologis
Menurut Malay
Research Foundation, 2008 dalam hasil yang dari penelitian survey juga
dapat digunakan untuk bermacam-macam tujuan seperti berikut:
1) Penelitian
inti dapat digunakan sebagai bentuk awal penelitian yang direncanakan untuk
ditindaklanjuti dengan penelitian-penelitian lain yang lebih spesifik.
2) Dengan
penelitian survey, para peneliti dapat melakukan eksplorasi dan deskriptif
sebagai tujuan penelitian.
3) Dengan
penelitian ini, mereka juga dapat melakukan klasifikasi terhadap permasalahan
yang hendak dipecahkan kemudian
C.
Penelitian
Dasar dan Terapan
1.
Penelitian dasar atau penelitian murni
Menurut Malay Research Foundation, 2008 dalam penelitian dasar atau
penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian dan
keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas. Penelitian dasar dikerjakan tanpa
memikirkan pada pemanfaatan hasil penelitian tersebut untuk manusia masyarakat.
Hasil dari
penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan pengertian-pengertian tentang alam
serta hukum-hukumnya. Pengetahuan ini merupakan alat untuk memecahkan
masalah-masalah praktika, walaupunia tidak memberikan jawaban yang menyeluruh
untuk masalah tersebut. Tugas penelitian terapanlah yang akan
menjawabmasalah-masalah praktis tersebut.
Charters (dalam Malay Research Foundation, 2008 dalam menyatakan
bahwa penelitian dasar terdiri atas hainya pemilihan sebuah masalah khas dari
sumber mana saja, dan secara hati-hati memecahkan masalah tersebut tanpa
memikirkan kehendak sosial atau ekonomi ataupun masyarakat. Contoh penelitian
murni misalnya penelitian tentang gene,tentang nucleus, dan
sebagainya.
2.
Penelitian terapan
Menurut Malay Research Foundation, 2008
dalam penelitian terapan adalah
penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus-menerus terhadap suatu
masalah dengan tujuan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik secara
individual maupun secara kelompok. Hasil penelitian tidak perlu sebagai suatu
penemuan baru, tetapi merupakan aplikasi baru dari penelitian yang telah ada.
Penelitian
terapan memilih masalah yang ada hubungannya dengan keinginan masyarakat serta
untuk memperbaiki praktik-praktik yang ada. Penelitian terapan harus dengan
segera mengumumkan hasil penelitiannya dalam waktu yang tepat supaya penemuan
tersebut tidak menjadi kadaluwarsa.
Contoh
penelitian terapan di antaranya termasuk survei konsumen yang dilakukan oleh
sebuah toko dan supermarket, penelitian tindakan tentang alat-alat ternologi
pertanian dan alat produksi dalam suatu perusahaan. Penelitian pendidikan yang
berkaitan dengan bagaimana meningkatkan keinginan belajar siswa, implementasi
kurikulum, peningkatan kualitas, dan sebagainya.
DAFTAR
PUSTAKA
A
Muri Yusuf. 2005. Metodologi Penelitian (Dasar-dasar Penyelidikan Ilmiah). Padang:
UNP Press
www.geocities.com/jsarwono_bbrc/
ai/pdkk.pdf (visited on 09 April 2009)
http://malayresearchfoundation.blogspot.com/2008/08/jenis-jenis-penelitian.html
(visited
on 09 April 2009)
http://massofa.wordpress.com/
2008/01/14/kupas-tuntas-metode-penelitian-kualitatif-bag-1/ (visited on 09
April 2009)
http://images.purbayubs.multiply.com/attachment/0/SDT5pQoKCDQAABJQIGs1/Metode%20Penelitian%20Kualitatif.doc?nmid=97239350)
(visited
on 09 April 2009)
http://konselor.co.cc/ (visited on 09 April
2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar