Senin, 19 September 2016

KONSELING REALITAS (KOREAL)

KONSELING REALITAS (KOREAL)


A.    Pandangan Tentang Hakekat Manusia
1.      Tingkah laku manusia di dorong untuk memenuhi kebutuhan dasar (baik psikologikal maupun fisiologikal), yang sama untuk semua orang
a.       Kebutuhan fisiologikal: segala sesuatu untuk mempertahankan keberadaan organism
b.      Kebutuhan fsikologikal: untuk mencintai dan di cintai, untuk berguna bagi diri sendiri dan orang lain
2.      Kedua kebutuhan psikologikal itu di satukan menjadi kebutuhan akan identitas
William Glasser sebagai tokoh yang mengembangkan bentuk terapi ini. Menurutnya, bahwa tentang hakikat manusia adalah:
1.      Bahwa manusia mempunyai kebutuhan yang tunggal, yang hadir di seluruh kehidupannya, sehingga menyebabkan dia memiliki keunikan dalam kepribadiannnya.
2.      Setiap orang memiliki kemampuan potensial untuk tumbuh dan berkembang sesuai pola-pola tertentu menjadi kemampuan aktual. Karennya dia dapat menjadi seorang individu yang sukses.
3.      Setiap potensi harus diusahakan untuk berkembang dan terapi realitas berusaha membangun anggapan bahwa tiap orang akhirnya menentukan nasibnya sendiri
B.     Perkembangan Kepribadian
1.      Perkembangan kepribadian
a.       Perkembangan kepribadian merupakan fungsi dari bagaimana individu belajar untuk memenuhi kebutuhannya
1)      Yang dapat memenuhi dengan baik, di sebut berfungsi secara tepat, responsible, success, identity (sl)
2)      Yang tidak baik di sebut,  berfungsi secara tidak tepat, irresponsible, failure identity (FI)
b.      SI berkembang melalui hubungan yang mesra dengan orang tua yang bertanggung jawab yang memelihara anaknya dengan: cinta, pengajaran, disipkin, tel.adan
c.       Dasar SI adalah R 3
1)      right: norma-norma yang berlaku
2)      responsibility: kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pribadi tanpa menganggu pemenuhan kebutuhan orang lain
3)      reality: acuan nyata bagi pemenuhan kebutuhan pribadi
C.    Tingkah Laku Salah Suai
1.      apabila seseorang yang tidak mampu memenuhi kebutuhannya, ia akan kehilangan hubungan dengan kenyataan, persepsinya terhadap kenyataan menjadi kacau
2.      sebab-sebab:
a.       keterlibatan dengan orang lain secara tidak semestinya, tidak pernah belajar bertingkah laku ecara bertanggung jawab
b.      kegagalan orang tua, guru, dan suasana memenuhi kebutuhan cinta anaknya/siswa
c.       kegagalan individu memperoleh hubungan yang baik dengan orang-orang baginya amat penting
D.    Tujuan Konseling
1.      konseling merupakan tempat yang secara khusus mengajar atau melatih klien apa-apa yang seharusnya dilakukan dalam hidupnya, pengajaran atau latihan itu di laksanakan dalam waktu yang singkat
2.      tujuan: mengajar/melatih klien memenuhi kebutuhannya dengan mempergunakan pedoman R3
Tujuan
1.               Menolong individu agar mampu mengurus diri sendiri, supaya dapat menentukan dan melaksanakan perilaku dalam bentuk nyata.
2.               Mendorong konseli agar berani bertanggung jawab serta memikul segala resiko yang ada, sesuai dengan kemampuan dan keinginannya dalam perkembangan dan pertumbuhannya.
3.               Mengembangkan rencana-rencana nyata dan realistik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4.               Perilaku yang sukses dapat dihubungkan dengan pencapaian kepribadian yang sukses, yang dicapai dengan menanamkan nilai-nilai adanya keinginan individu untuk mengubahnya sendiri.
5.               Terapi ditekankan pada disiplin dan tanggung jawab atas kesadaran sendiri.
E.     Proses Dan Teknik Konseling
Proses konseling
Konselor berperan sebagai:
1.      Motivator, yang mendorong konseli untuk: (a) menerima dan memperoleh keadaan nyata, baik dalam perbuatan maupun harapan yang ingin dicapainya; dan (b) merangsang klien untuk mampu mengambil keputusan sendiri, sehingga klien tidak menjadi individu yang hidup selalu dalam ketergantungan yang dapat menyulitkandirinya sendiri.
2.      Penyalur tanggung jawab, sehingga: (a) keputusan terakhir berada di tangan konseli; (b) konseli sadar bertanggung jawab dan objektif serta realistik dalam menilai perilakunya sendiri.
3.      Moralist; yang memegang peranan untuk menetukan kedudukan nilai dari tingkah laku yang dinyatakan kliennya. Konselor akan memberi pujian apabila konseli bertanggung jawab atas perilakunya, sebaliknya akan memberi celaan bila tidak dapat bertanggung jawab terhadap perilakunya.
4.      Guru; yang berusaha mendidik konseli agar memperoleh berbagai pengalaman dalam mencapai harapannya.
5.      Pengikat janji (contractor); artinya peranan konselor punya batas-batas kewenangan, baik berupa limit waktu, ruang lingkup kehidupan konseli yang dapat dijajagi maupun akibat yang ditimbulkannya.
Menurut buku pancawaskita:
1.      Keterlibatan konselor terhadap klien sangatlah penting
2.      Cirri-ciri konselor
a.       konselor adalah seorang yang sudah mampu memenuhi kebutuhan sendiri
b.      kuat, sabardan tidak terburu-buru
c.       hangat dan sensitive
d.      mampu membeberkan perjuangan hidupnya sendiri kepada klien
3.      konseling realitas (koreal) adalah yang rasional
4.      klien harus menyadari bahwa konseling tidak mungkin membuat klien bahagia, melainkan tingkah laku klien yang responsible
5.      teknik umum, personal, lebih menfokuskan pada tingkah laku, menekankan sekarang, mempertimbangkan nilai, merencanakan,pengukuran, tidak ada ma’af, tidak ada hukuman
Teknik-Teknik dalam Konseling
1.      Menggunakan role playing dengan konseli
2.      Menggunakan humor yang mendorong suasana yang segar dan relaks
3.      Tidak menjanjikan kepada konseli maaf apapun, karena terlebih dahulu diadakan perjanjian untuk melakukan perilaku tertentu yang sesuai dengan keberadaan klien.
4.      Menolong konseli untuk merumuskan perilaku tertentu yang akan dilakukannya.
5.      Membuat model-model peranan terapis sebagai guru yang lebih bersifat mendidik.
6.      Membuat batas-batas yang tegas dari struktur dan situasi terapinya
7.      Menggunakan terapi kejutan verbal atau ejekan yang pantas untuk mengkonfrontasikan konseli dengan perilakunya yang tak pantas.
8.      Ikut terlibat mencari hidup yang lebih efektif.

F.     Kekuatan Dan Kelemahan
1.      Kekuatan
Karakteristik pendekatan konseling realitas secara khusus menekankan pada akuntabilitas. Aspek lain dari pendekatan konseling realitas yang disokong Corey (1985) termasuk ide-idednya yang tidak menerima alas an dari gagalnya pelaksanaan kontrak dan menghindari hukuman atau menyalahkan
2.      Kelemahan
Di anggap terlalu sederhana dan dangkal. Di akui bahwa kritik pendekatan konseling realitas pada daerah ini. Glasser juga menyetujui bahwa delapan tahap dari pendekatan konseling realitas adalah sederhana dan jelas leebih menekankan pada praktek dan tidak pada materi yang sederhana.


Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar