Senin, 19 September 2016

VARIABEL PENELITIAN



VARIABEL PENELITIAN

A.      Pengertian Variabel
Variable pada hakikinya merupakan konsep yang mempunyai variasi nilai; sedangkan konsep yang mempunyai satu nilai disebut dengan “constant”. Kerlinger (dalam A. Muri Yusuf, 2005:127) menyatakan:”Variable is a symbol to which numerals or values are assigned”, sedangkan Bohnstedts (dalam A. Muri Yusuf, 2005:127) menyatakan pula bahwa variable adalah karakteristik dari orang, objek atau kejadian yang berbeda dalam nilai-nilai yang dijumpai pada orang, objek atau kejadian itu. Sedangkan Fraenkel dan Wallen (dalam A. Muri Yusuf, 2005:127)  menyatakan bahwa;”A variable ia a concept a noun that stands for variation within a class of objects…” juga dikatakan bahwa variabel adalah sifat khusus yang mempunyai kemungkinan lebih dari satu kategori.

B.       Jenis-Jenis Variabel
Menurut A. Muri Yusuf (2005:128) secara umum variabel dapat dibedakan atas dua bentuk yaitu:
1.      Variabel Deskrit
Variabel deskrit merupakan variabel kategorikal yaitu variabel yang pemilihannya dilakukan secara kategorikal dengan memperhatikan perbedaan kualitatif dan variabel ini tidak mempunyai angka pecahan. Jumlah kategori variabel ini tidak mempunyai angka pecahan. Jumlah kategori variabel bisa dua dan dapat pula ganda.
2.      Variabel Kontinyu
Variabel kontinyu sering juga disebut variabel kuantitatif, yaitu variabel yang sinambung, yang memiliki nilai berhubungan atau ada dalam beberapa tingkatan yang sinambung dari “kurang kepada lebih” serta dapat menerapkan angka terhadap individu atau objek yang berbeda untuk menunjukkan bebrapa banyak variabel yang mereka miliki. Variabel ini sekurang-kurangnya mempunyai nilai tata jenjang, serta dapat dinyatakan dalam pecahan.

Menurut A. Muri Yusuf (2005:130) kalu dikaitkan dengan jenis data yang dikumpulkan, maka pariabel itu dapat dibedakan atas empat jenis yaitu:
1.      Variabel Nominal
Variabel ini diklasifikasikan dalam beberapa kategori “saling lepas” dan tuntas. Masing-masing kategori itu mempunyai kedudukan yang setara dan penetapannya dilakukan berdasarkan penggolongan.
2.      Variabel Ordinal
Sifat-sifat yang berlaku pada variabel nominal juga berlaku pada variabel ordinal, kecuali kedudukan masing-masing kategori. Kalau dalam variabel nominal kedudukan masing-masing kategori setara, maka dalam variabel ordinal masing-masing kategori memiliki perbedaan jenjang dan urutan dalam atribut tertentu, serta tidak ada nilai nol mutlak dalam datanya.
3.      Variabel Interval
Pada variabel interval ini semua karakteristik yang berlaku pada interval ordinal juga berlaku untuk varibel ini. Beberapa ciri tambahan variabel interval:
a.       Antar kategori dalam variabel ini dapat diketahui selisih atau jumlahnya.
b.      Satuan ukuran mempunyai unit yang sama dan tiap kategori mempunyai skala yang sama dalam selisih ukurannya.
4.      Variabel Ratio
Seperti juga variabel sebelumnya, segala sifat yang berlaku pada variabel interval, berlaku pula pada variabel ratio. Cirri tambahan lainnya adalah harga nol yang digunakan adalah nol mutlak/absolute.

Kalau dilihat dari segi hubungan atau pengaruh masing-masing variabel dalam konteks suatu penelitain, maka variabel penelitian  menurut   A. Muri Yusuf (2005:135) dapat dibedakan atas:
a.      Variabel bebas
b.      Variabel terikat
c.       Variabel control
d.      Variabel antara
e.       Variabel ekstraneous
f.        Variabel antecedent
g.      Variabel penekan
h.      Variabel pengganggu

C.      Variabel dan Jenis Penelitian
Banyak tipe dan jenis penelitian yang dapat digunakan untuk mendskripsikan, memahami, menerangkan, mengawasi, maupun memprediksi suatu kejadian/masalah. Pemilihan tipe atau jenis penelitian yang akan digunakan, banyak ditentukan oleh masalah yang akan diteliti, tujuan yang ingin dicapai, kemampuan peneliti, serta fasilitas penunjang pencapaian tujuan tersebut. Model penelitian hanya dapat dirancang setelah aspek-aspek yang akan diteliti ditentukan terlebih dahulu.
Contoh:
Sekarang banyak ditemui dalam kehidupan masyarakat tingginya angka mortalitas bagi penduduk pedesaan, sedangkan dikota besar dimana warga memiliki sikap dan kebiasaan hidup sehat, angka kematian anak dan bayi menjadi rendah. Namun ditemui juga disebagian kota besar lainnya dengan tingkat kesadaran dan sikap hidup sehat masih kurang, angka mortalitas tetap tinggi. Disamping itu, pada masyarakat dengan tingkat ekonomi dan sosial tinggi, jumlah kematian anak berkurang dibandingkan dengan masyarakat yang memiliki tingkat sosial rendah. Harapan masyarakat yang sebenarnya adalah angka mortalitas lebih rendah dan harapan hidup lebih tinggi.

Dari masalah yang cukup luas dan kabur itu, peneliti merumuskan dan membatasi masalah yang akan diteliti, sehingga jelas dan dapat diukur serta diteliti secara ilmiah. Pada langkah berikutnya merumuskan topic penelitian dan mengidentifikasi variabel dan tujuan peneliti. Langkah berikutnya adalah menyusun kerangka berpikir model penelitian dengan menempatkan aspek-aspek yang dipilih menurut variabelnya sehingga tersusun kerangka penlitian.
Contoh:
Judul      : Pengaruh tingkat sosial-ekonomi masyarakat terhadap
  mortalitas warga masyarakat

Dari judul tersebut, variabel-variabel yang diteliti yaitu:
Variabel bebas               : Tingkat sosial-ekonomi
Variabel terikat              : Tingkat mortalitas
Variabel moderator        : Tidak ada
Variabel control             : Tidak diperhatikan
Variabel antara               : Tidak diperhatikan
Tipe penelitian : Survey Ex Post Facto, karena penelitian akan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data dan tidak ada perlakuan.







Sumber:
A Muri Yusuf. 2005. Metodologi Penelitian (Dasar-dasar Penyelidikan Ilmiah). Padang: UNP Press



Tidak ada komentar:

Posting Komentar