VARIABEL
PENELITIAN
A.
Pengertian
Variabel
Variable pada
hakikinya merupakan konsep yang mempunyai variasi nilai; sedangkan konsep yang
mempunyai satu nilai disebut dengan “constant”.
Kerlinger (dalam A. Muri Yusuf, 2005:127) menyatakan:”Variable is a symbol to which numerals or values are assigned”, sedangkan
Bohnstedts (dalam A. Muri Yusuf, 2005:127) menyatakan pula bahwa variable
adalah karakteristik dari orang, objek atau kejadian yang berbeda dalam
nilai-nilai yang dijumpai pada orang, objek atau kejadian itu. Sedangkan
Fraenkel dan Wallen (dalam A. Muri Yusuf, 2005:127) menyatakan bahwa;”A variable ia a concept a noun that stands for variation within a
class of objects…” juga dikatakan bahwa variabel adalah sifat khusus yang
mempunyai kemungkinan lebih dari satu kategori.
B.
Jenis-Jenis
Variabel
Menurut A. Muri
Yusuf (2005:128) secara umum variabel dapat dibedakan atas dua bentuk yaitu:
1.
Variabel
Deskrit
Variabel deskrit
merupakan variabel kategorikal yaitu variabel yang pemilihannya dilakukan
secara kategorikal dengan memperhatikan perbedaan kualitatif dan variabel ini
tidak mempunyai angka pecahan. Jumlah kategori variabel ini tidak mempunyai
angka pecahan. Jumlah kategori variabel bisa dua dan dapat pula ganda.
2.
Variabel
Kontinyu
Variabel kontinyu
sering juga disebut variabel kuantitatif, yaitu variabel yang sinambung, yang
memiliki nilai berhubungan atau ada dalam beberapa tingkatan yang sinambung dari
“kurang kepada lebih” serta dapat menerapkan angka terhadap individu atau objek
yang berbeda untuk menunjukkan bebrapa banyak variabel yang mereka miliki.
Variabel ini sekurang-kurangnya mempunyai nilai tata jenjang, serta dapat
dinyatakan dalam pecahan.
Menurut A. Muri
Yusuf (2005:130) kalu dikaitkan dengan jenis data yang dikumpulkan, maka
pariabel itu dapat dibedakan atas empat jenis yaitu:
1.
Variabel
Nominal
Variabel ini
diklasifikasikan dalam beberapa kategori “saling lepas” dan tuntas. Masing-masing
kategori itu mempunyai kedudukan yang setara dan penetapannya dilakukan
berdasarkan penggolongan.
2.
Variabel
Ordinal
Sifat-sifat yang
berlaku pada variabel nominal juga berlaku pada variabel ordinal, kecuali
kedudukan masing-masing kategori. Kalau dalam variabel nominal kedudukan
masing-masing kategori setara, maka dalam variabel ordinal masing-masing
kategori memiliki perbedaan jenjang dan urutan dalam atribut tertentu, serta
tidak ada nilai nol mutlak dalam datanya.
3.
Variabel
Interval
Pada variabel interval
ini semua karakteristik yang berlaku pada interval ordinal juga berlaku untuk
varibel ini. Beberapa ciri tambahan variabel interval:
a.
Antar kategori dalam
variabel ini dapat diketahui selisih atau jumlahnya.
b.
Satuan ukuran mempunyai
unit yang sama dan tiap kategori mempunyai skala yang sama dalam selisih
ukurannya.
4.
Variabel
Ratio
Seperti juga variabel
sebelumnya, segala sifat yang berlaku pada variabel interval, berlaku pula pada
variabel ratio. Cirri tambahan lainnya adalah harga nol yang digunakan adalah
nol mutlak/absolute.
Kalau dilihat
dari segi hubungan atau pengaruh masing-masing variabel dalam konteks suatu
penelitain, maka variabel penelitian
menurut A. Muri Yusuf (2005:135)
dapat dibedakan atas:
a.
Variabel
bebas
b.
Variabel
terikat
c.
Variabel
control
d.
Variabel
antara
e.
Variabel
ekstraneous
f.
Variabel
antecedent
g.
Variabel
penekan
h.
Variabel
pengganggu
C.
Variabel
dan Jenis Penelitian
Banyak tipe dan
jenis penelitian yang dapat digunakan untuk mendskripsikan, memahami,
menerangkan, mengawasi, maupun memprediksi suatu kejadian/masalah. Pemilihan
tipe atau jenis penelitian yang akan digunakan, banyak ditentukan oleh masalah
yang akan diteliti, tujuan yang ingin dicapai, kemampuan peneliti, serta
fasilitas penunjang pencapaian tujuan tersebut. Model penelitian hanya dapat
dirancang setelah aspek-aspek yang akan diteliti ditentukan terlebih dahulu.
Contoh:
Sekarang banyak
ditemui dalam kehidupan masyarakat tingginya angka mortalitas bagi penduduk
pedesaan, sedangkan dikota besar dimana warga memiliki sikap dan kebiasaan
hidup sehat, angka kematian anak dan bayi menjadi rendah. Namun ditemui juga
disebagian kota besar lainnya dengan tingkat kesadaran dan sikap hidup sehat
masih kurang, angka mortalitas tetap tinggi. Disamping itu, pada masyarakat
dengan tingkat ekonomi dan sosial tinggi, jumlah kematian anak berkurang
dibandingkan dengan masyarakat yang memiliki tingkat sosial rendah. Harapan masyarakat
yang sebenarnya adalah angka mortalitas lebih rendah dan harapan hidup lebih
tinggi.
Dari masalah
yang cukup luas dan kabur itu, peneliti merumuskan dan membatasi masalah yang
akan diteliti, sehingga jelas dan dapat diukur serta diteliti secara ilmiah.
Pada langkah berikutnya merumuskan topic penelitian dan mengidentifikasi
variabel dan tujuan peneliti. Langkah berikutnya adalah menyusun kerangka
berpikir model penelitian dengan menempatkan aspek-aspek yang dipilih menurut
variabelnya sehingga tersusun kerangka penlitian.
Contoh:
Judul : Pengaruh tingkat sosial-ekonomi
masyarakat terhadap
mortalitas warga masyarakat
Dari judul tersebut,
variabel-variabel yang diteliti yaitu:
Variabel bebas : Tingkat sosial-ekonomi
Variabel terikat : Tingkat mortalitas
Variabel moderator : Tidak ada
Variabel control : Tidak diperhatikan
Variabel antara : Tidak diperhatikan
Tipe penelitian :
Survey Ex Post Facto, karena penelitian akan menggunakan angket sebagai alat
pengumpul data dan tidak ada perlakuan.
Sumber:
A
Muri Yusuf. 2005. Metodologi Penelitian (Dasar-dasar Penyelidikan Ilmiah). Padang:
UNP Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar