Senin, 19 September 2016

MASALAH PENELITIAN

MASALAH PENELITIAN

A.      Hakekat dan Kriteria Pemilihan Masalah
Menurut A. Muri Yusuf (106:2005) masalah merupakan kesenjangan antara apa yang seharusnya ada dengan apa yang terjadi; atau antara apa yang diharapkan akan terjadi dengan apa yang menjadi kenyataan. Kesenjangan itu hendaklah merupakan suatu yang dapat dimanipulasi dan dipecahkan dengan pendekatan ilmiah. Masalah merupakan suatu kesulitan yang harus dilalui dengan mengatasinya dan menampakkan diri sebagai tantangan serta bersifat realistis. Secara umum dapat dikatakan bahwa masalah penelitian hendaklah jelas, berarti, dan dapat dikerjakan dengan baik dan mudah.
Beberapa kriteria yang dapat digunakan dalam memilih masalah penelitian menurut A. Muri Yusuf (109:2005) yaitu sebagai berikut:
1.      Masalah harus jelas dan tidak meragukan
Sebagai awal kegiatan ilmiah, masalah itu harus jelas dan dapat didekati dengan pendekatan ilmiah. Masalah yang kabur akan membawa kerancuan dan sekaligus akan memberikan dampak negatif terhadap hasil penelitian.
2.      Masalah hendaklah berarti, baik bagi diri pribadi, institusi, masyarakat maupun perkembangan ilmu pengetahuan
Dalam hal ini, pemilihan masalah hendaklah selalu mengacu pada nilai guna, dukungan dan sumbangan yang diberikan hasil penelitian terhadap individu, keluarga, masyarakat dan ilmu pengetahuan.
3.      Masalah yang diteliti hendaklah berada dalam batas kemampuan dan jangkauan peneliti
Sebagai peneliti, masalah yang akan dipilih hendaklah masalah yang berada dalam batas kemampuan dan jangkuan peneliti. Dari segi disiplin ilmu, masalah itu hendaklah dalam cakupan disiplin ilmu peneliti sehingga yang bersangkutan mengkoordinir masalah secara tuntas dan jelas.
4.      Masalah itu menarik minat peneliti
Masalah yang dipilih hendaklah masalah yang menarik bagi seseorang, sehingga dapat memotivasi yang bersangkutan melakukan sesuatu dengan baik, bersikap serius, serta mampu memfokuskan perhatiannya pada masalah tersebut.
5.      Dalam penelitian kuantitatif, masalah itu hendaklah menyatakan hubungan dua variable atau lebih, sedangkan dalam penelitian kualitatif, masalah hendaklah menyatakan keterpautan sesuatu objek dalam kontennya.
6.      Pemilihan masalah hendaklah mempertimbangkan faktor biaya yang digunakan
Hal ini dilakukan agar memberikan hasil penelitian yang akurat dan tepat guna. Makin luas cakupa dan semakin kompleks tingkatkesulitan, maka makin besar biaya yang dibutuhkan dan semakin sukar prosedur penelitian.
7.      Data yang dikumpulkan dengan cepat, tepat dan benar
Banyak masalah yang dihadapi, tetapi tidak semua data dapat diungkapkan dengan cepat, tepat dan teliti dari masalah tersebut. Jangan dipilih masalah yang datanya secara benar tidak mungkin dikumpulkan, sebaliknya jangan cepat percaya terhadap data atau sumber data yang tersedia.
8.       Masalah itu hendaklah sesuatu yang aktual dan hangat pada waktu penelitian diadakan, kecuali untuk penelitian historis atau mengkaji sesuatu yang pernah diteliti.
9.      Yang dijadikan masalah hendaklah sesuatu yang baru dan telah wajar untuk diteliti atau akan menemukan bentuk baru dari sesuatu yang sudah ada


10.  Penelitian masalah hendaklah mempertimbangkan waktu yang tersedia Ada masalah yang membutuhkan waktu yang lama ada pula yang relatif singkat. Lama waktu yang digunakan, juga terkait dengan kemampuan peneliti, luas cakupan, biaya dan tenaga pengumpulan data.
11.  Untuk peneliti pemula sebaiknya lebih hati-hati dalam memilih masalah
Kalau peneliti belum mampu, tunda dulu meneliti masalah sikap dan perilaku yang mewakili agama, moral dan nilai-nilai karena masalah ini bersifat personal dan lebih sukar dihayati

B.       Tipe Masalah Penelitian
Menurut A. Muri Yusuf (115:2005) secara umum masalah dalam penelitian dapat dikategorikan dalam dua bentuk yaitu:
1.      Masalah-masalah yang bersifat pribadi
Masalah-masalah yang bersifat pribadi menyangkut kehidupan pribadi seseorang atau yang bersifat pribadi, seperti ketaatan dan kepercayaan seseorang, hubungan intern dan “intim” dalam keluarga, kehidupan pribadi anggota keluarga, dan sebagainya. Masalah ini ada tapi sulit untuk dirumuskan secara benar, dan sulit didekati secara tuntas dengan menggunakan pendekatan  ilmiah, kalau peneliti belum mampu dan kurang berpengelaman dalam penelitian, serta kurang menguasai bidang ilmu yang sesungguhnya.
2.      Masalah yang diteliti
Masalah yang diteliti merujuk kepada semua objek, peristiwa atau kejadian kalau kepada kondisi itu dapat digunakan pendekatan ilmiah dalam mengungkapkannya. Berarti ada pola-pola tertentu, hukum-hukum tertentu dan ada proposisi-proposisi tertentu yang dapat dikenakan pada objek tersebut. Masalah ini bisa berkaitan dengan individu maupun kelompok, keluarga, masyarakat, peristiwa atau kejadian, fenomena dan peristiwa alam, dan sebagainya. Dapat pula berwujud ekonomi, sosial, budaya, politik, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya.

Kalau duhubungkan dengan tujuan penelitian, maka masalah dalam ketegori kedua ini menurut A. Muri Yusuf (116:2005) dapat diketegorikan menjadi :
1.      Masalah untuk memverifikasi atau memveliditasi teori
2.      Masalah untuk memperjelas pertentangan dari penemuan-penemuan sebelumya.
3.      Masalah untuk membetulkan kesalahan metodologi maupun analisis yang digunakan
4.      Masalah untuk memecahkan pertentangan pendapat
  
C.      Sumber Masalah
Bagi peneliti pemula kadang-kadang terasa sulit mencari masalah yang diteliti. Seakan-akan apa yang diminati telah diteliti orang lain. Bahkan hasil penelitiannyapun telah ada diperpustakaan. Hal yang demikian memang terjadi, namun seorang peneliti harus jeli melihat dan mencari peluang diantara yang sudah ada itu. Apa yang telah diteliti orang pada hakikinya adalah sumber informasi untuk penelitian lebih lanjut.
Menurut A. Muri Yusuf (119:2005) masalah diturunkan dari teori, dari pengamatan maupun dari intuisi atau kombinasi dari berbagai hal itu. Sumber utama masalah adalah literatur profesinal yang selalu menampilkan berbagai kajian konseptual dan empiris serta kelemahan-kelemahan yang terjadi dari berbagai konsep yang ada dan berbagai keterbatasan penelitian yang telah dilakukan. Peneliti akan dapat melihat ada kesenjangan, ada jurang, ada kelemahan, ada situasi maupun kejadian yang perlu disempurnakan dan dikaji ulang. Index dan abstract juga memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam menemukan masalah untuk diteliti

D.      Pembatasan dan Perincian Masalah
Dengan melakukan pegamatan yang sistematis terdapat fenomena yang terjadi di lapangan serta membandingkannya dengan teori yang sehubungan dengan fenomena yang diamati atau dengan mengkaji secara kritis temuan-temuan penelitian yang telah pernah dilakukan, maka peneliti akan dapat menemukan berbagai masalah yang layak untuk diteliti
Menurut A. Muri Yusuf (119:2005) ada beberapa pertimbangan yang dapat digunakan digunakan untuk menentukan suatu masalah dapat diteliti. Beberapa pertanyaan pembantu untuk menentukan suatu masalah adalah:
1.      Benarkah ada ketimpangan antara apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi pada aspek yang akan diteliti itu?
2.      Apakah fenomena itu cukup jelas dan tidak meragukan?
3.      Apakah cukup berarti?
4.      Apakah peneliti mampu melakukan penelitian dalam aspek-aspek tersebut?
5.      Apakah dapat diuji kebenarannya secara ilmiah?
6.      Dapatkah data dikumpulkan dengan mudah, cepat dan tepat, baik ditilik dari jenis data, area penilitian, biaya dan waktu yang tersedia?
7.      Cukup dasar-dasar teori-teori yang mendukung masalah itu sehingga kerangka teoritis dapat disusun dengan baik?
8.      Apakah masalah itu baru, aktual dan menarik bagi peneliti?
Kerancuan-kerancuan dalam memilih masalah sering terjadi antara lain adalah: peneliti berangkat dari masalah yang masih kabur dan bersifat umum, sehingga rencangan dan prosedur penelitian yang digunakan menjadi kabur dan kurang tepat.





A. Muri Yusuf (124:2005) menggambarkan secara sistematis langkah – langkah pembatasan masalah pada gambar 9 yaitu:

 























Sumber:
A Muri Yusuf. 2005. Metodologi Penelitian (Dasar-dasar Penyelidikan Ilmiah). Padang: UNP Press




Tidak ada komentar:

Posting Komentar